Puasa Idul Adha Beserta Aturan dan Keutamaannya

Puasa Idul Adha

Dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Idul adha, kamu perlu melakukan sejumlah persiapan agar Allah Swt memberikan rida dan karunia-Nya. Salah satu bentuk amalan yang disukai oleh Allah Swt adalah puasa Idul Adha. Puasa sunah ini dimulai sejak tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Meskipun tak diwajibkan, melaksanakan puasa sunah Idul adha akan memperbesar peluang kamu mendapatkan kemuliaan dari Allah Swt. 

Kendati demikian, puasa Arafah dan Tarwiyah adalah yang paling utama di antara puasa sunah di bulan Dzulhijjah. Hal ini sesuai hadis riwayat Abu Daud yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw biasa berpuasa pada 9 hari di awal Dzulhijah, 10 Muharram (hari Asyura), tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), serta awal bulan di hari Senin dan Kamis.” Selain puasa, menjelang Hari Raya Haji umat muslim juga disunahkan memperbanyak ibadah, seperti bersedekah, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan salat sunah.

Aturan dan Tata Cara Puasa Idul adha 

Puasa Idul Adha

Sebelum berpuasa, ada baiknya mengetahui asal-usul Tarwiyah dan Arafah terlebih dulu. Berikut ulasan singkatnya.

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah jatuh pada 8 Dzulhijjah. Berdasarkan etimologinya, Tarwiyah berasal dari kata ‘Rawa yarwi’ yang berarti mengisahkan atau memberi minum. Asal-usul kata Tarwiyah tak lepas dari peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim As. Kala itu Nabi Ibrahim As berpikir seharian serta bertanya pada dirinya setelah mendapatkan wahyu pertama untuk mengurbankan putra tercintanya, Nabi Ismail As. Kata bertanya itulah yang diistilahkan sebagai “yurawwi” yang menjadi asal Tarwiyah. 

Selain itu, dinamakan Tarwiyah karena ketika umat Islam melaksanakan haji, mereka mempersiapkan air zamzam sebagai bekal wukuf di Arafah. Terlepas dari asal-usul penamaan Tarwiyah, kamu dianjurkan untuk menahan diri dan lebih mendekatkan diri pada Allah Swt dengan melaksanakan puasa. Puasa Tarwiyah merupakan bentuk kecintaan dan ketakwaan kepada Allah Swt yang diganjar pahala besar.

Puasa Arafah

Puasa Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini dianjurkan dilaksanakan oleh umat muslim yang tidak berkurban ataupun pergi haji. Asal-usul puasa Arafah tak lepas dari kisah Nabi Ibrahim As yang merasa yakin akan perintah Allah Swt. Istilah keyakinan itulah yang diartikan sebagai Arafah. Sebagai wujud ketaatan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim As, Allah Swt mensyariatkan umat muslim melaksanakan puasa Arafah.

Selain bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah Swt, puasa Arafah dapat menghapuskan dosa yang telah dilakukan. Hal ini sesuai hadis riwayat Muslim yang menyebut Rasulullah Saw bersabda bahwa puasa Arafah bisa menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang. Keistimewaan ini bisa kamu dapatkan dengan niat tulus memohon rida Allah Swt.

Pada dasarnya, tata cara puasa sunah Idul adha tak jauh berbeda dengan puasa sunah lainnya. 

  • Niat berpuasa karena Allah Swt yang dibaca di malam hari atau menjelang waktu sahur. 
  • Menahan diri dari perbuatan yang membatalkan puasa, seperti makan atau minum, muntah dengan sengaja, hilang akal, atau berhubungan seksual.
  • Menyegerakan sahur dan berbuka ketika azan berkumandang. Disunahkan mengonsumsi makanan yang manis terlebih dulu. 

Niat Puasa Idul adha 

Puasa Idul Adha

Bagi kamu yang hendak melaksanakan puasa Idul Adha, berikut bacaan niat beserta artinya.

  • Puasa Tarwiyah Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala yang artinya aku niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Swt.
  • Puasa Arafah Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala yang artinya aku niat puasa sunah Arafah karena Allah Swt.

Keutamaan Puasa Idul adha 

Kendati bersifat tidak wajib, puasa sunah Idul adha tergolong istimewa dan mempunyai sejumlah keutamaan, di antaranya:

  • Dicintai Allah Swt – siapa pun yang berniat puasa hanya karena Allah Swt akan mendapatkan limpahan kasih sayang dan cinta Sang Khalik. 
  • Pahala Berlipat – mengingat bulan Dzulhijjah termasuk bulan haram, setiap amal kebaikan akan diganjar dengan pahala berlipat. Sebaliknya, ketika kamu berbuat buruk, kamu juga akan diganjar dengan dosa berlipat. 
  • Belajar Sabar – puasa mengajarkan kamu untuk bersabar dan menahan diri dari berbagai godaan yang ada. Hal ini secara tidak langsung memperkuat kadar keimanan dan takwa sehingga kamu menjadi lebih dekat dengan Allah Swt.
  • Pemberat Timbangan – lantaran puasa menjadi satu-satunya ibadah  yang diperuntukkan pada Sang Khalik, Allah Swt akan memberikan pahala secara langsung. Setiap amalan yang kamu kerjakan dapat dikumpulkan sebagai pemberat timbangan di akhirat kelak. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai puasa Idul Adha lengkap dengan tata cara dan keutamaannya. Kini, tak ada lagi alasan menunda perbuatan baik. Kamu bisa mengikuti program kurban dari Kitabisa atau merutinkan sedekah supaya hidup kamu lebih bermakna. Berbagi kebahagiaan dengan sesama akan membentuk kamu menjadi pribadi yang peduli dan simpatik.

Bersama Kitabisa, sebar kebaikan ke penjuru Tanah Air! Yuk, salurkan hewan kurban melalui program Kurban Kitabisa!

Qurban Online