Tak Ingin Buat Orang Tua Khawatir Karena Virus Corona

Di masa virus corona, banyak pekerja yang terpaksa tetap bekerja di luar rumah dan berkontak langsung dengan banyak orang. Protokol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker, dan jaga jarak terus diterapkan untuk menekan penyebaran virusnya. Tak sedikit dari para pekerja yang diberhentikan sementara karena perusahaan mereka tidak sanggup membayar upah karyawan. Beruntung, hal itu tidak terjadi pada Kho****.

Kho**** bekerja sebagai Sales di suatu perusahaan di Jakarta. Di tengah pandemi, ia harus siap jika dirumahkan tanpa pesangon dari kantornya. Namun, kantor masih tetap mempertahankannya meskipun tidak ada klien baru yang berhasil didapatkannya. 

 

Awal Kho**** Terinfeksi Virus Corona

Sudah hampir sebulan Kho**** merasakan demam. Awalnya, ia merasa penyakitnya disebabkan oleh kelelahan yang berlebihan akibat bekerja. Namun, ia mulai merasa khawatir ketika tubuhnya mudah lelah dan indera perasanya mulai berkurang fungsinya. Kho**** kesulitan membedakan jenis rasa yang masuk ketika ia makan. 

Tak ingin kondisinya semakin buruk, Kho**** kemudian memeriksakan diri ke Puskesmas. Di sana, ia disarankan untuk melakukan tes SWAB. Rasa takut muncul di pikirannya. Ia berharap bahwa gejala yang dialaminya bukanlah pertanda COVID-19, dan hasil tes menunjukkan negatif. Namun, hasil tes SWAB mengatakan yang sebaliknya. Kho**** positif terinfeksi virus corona.

 

Jauh Dari Orangtua, Kho**** Rahasiakan Kondisinya

Awalnya, Kho**** tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya positif COVID-19. Ia sangat sedih dan cemas dengan kondisinya. Beruntung, sang kakak terus mendukungnya untuk sembuh. Sementara, orang tua tidak mengetahui kondisi Kho**** yang terinfeksi. Ia tidak ingin orang tuanya cemas dan bersedih. 

Selain mengkhawatirkan kedua orang tuanya, Kho**** juga kebingungan untuk memenuhi biaya pengobatannya. Kho**** menjalani isolasi mandiri, sehingga semua vitamin dan buah-buahan untuk menunjang kesembuhannya ia tanggung sendiri. Sementara, tempat kerjanya sempat mengabarkan tidak bisa memberikan upah yang sesuai, mengingat Kho**** terpaksa berhenti sementara. Bahkan, ia juga harus siap menanggung resiko jika dikeluarkan dari pekerjaannya. 

Beruntung, Kho**** telah memiliki persiapan untuk kesehatannya. Ia sadar pentingnya perlindungan kesehatan karena tinggal jauh dari keluarga. Berkat Saling Jaga, Kho**** bisa mendapatkan bantuan dana selama perawatan COVID-19. Ia bersyukur, di tengah kondisi yang tak pernah ia duga sebelumnya, Saling Jaga bisa menjadi penyelamat di masa darurat. 


Seperti Kho****, kamu juga bisa daftarkan diri dan keluarga kamu di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis dan COVID-19.

daftar Kitabisa Saling Jaga

Facebook
Twitter
LinkedIn