Tidak hanya niatnya, kamu juga harus mengetahui doa puasa Idul Adha sebelum menjalankannya lho!
Sebagai salah satu hari raya utama bagi umat Islam, momen Idul Adha yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijah menyimpan beragam keistimewaan bagi muslim dan muslimat yang meningkatkan ibadahnya. Keistimewaan tersebut tidak hanya dilimpahkan saat hari raya saja, tetapi juga pada 10 hari pertama di bulan ke-12 dalam kalender hijriah ini.
Para ulama ahli tafsir mengelompokkan 10 hari pertama bulan Dzulhijah sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun. Selain ibadah haji dan qurban, hari-hari awal pada bulan ini juga dapat diisi dengan berpuasa sunnah. Niat dan doa puasa Idul Adha pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah memiliki makna dan hikmah tersendiri yang memberikan keutamaan beribadah bagi umat Islam yang menjalankannya.
Doa Puasa Idul Adha Hari Pertama – Ketujuh Dzulhijah
Puasa sunnah pada 7 hari pertama bulan Dzulhijah memiliki makna berbeda di setiap harinya. Menurut penafsiran sejumlah ulama, hikmah puasa sunnah selama pekan pertama Dzulhijah ini dapat dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa penting serta kisah para nabi terdahulu.
- 1 Dzulhijah: Hari ketika Allah mengampuni dosa Nabi Adam AS.
- 2 Dzulhijah: Hari ketika Allah mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan.
- 3 Dzulhijah: Hari ketika Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria AS.
- 4 Dzulhijah: Hari kelahiran Nabi Isa AS.
- 5 Dzulhijah: Hari kelahiran Nabi Musa AS.
- 6 Dzulhijah: Hari ketika Allah membukakan pintu-pintu kebajikan bagi para nabi dan rasul-Nya.
- 7 Dzulhijah: Hari ketika Allah menutup pintu neraka Jahannam.
Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 1-7 Dzulhijah akan memperoleh hikmah. Hikmahnya berkaitan dengan peristiwa tersebut, mulai dari doa yang dikabulkan hingga pahala yang setara dengan beribadah selama setahun penuh. Adapun, niat puasa sunnah ini adalah sebagai berikut:
“Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’alaa.”
Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijah
Pada hari kedelapan bulan Dzulhijah yang dikenal sebagai hari tarwiyah, umat Islam disunnahkan untuk berpuasa dengan membaca doa puasa Idul Adha ini:
“Nawaitu shaumat tarwiyata sunnatan lillaahi ta’alaa.”
Pada 10 hari pertama Dzulhijah lainnya, keutamaan puasa sunnah tarwiyah merujuk pada satu hadis riwayat Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA:
“Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah….”
Hadis lain juga menyebutkan bahwa puasa sunnah tarwiyah dapat menghapuskan dosa selama satu tahun penuh.
Puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijah
Puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijah merupakan ibadah sunnah yang paling dianjurkan pada hari-hari awal bulan istimewa ini. Berikut bacaan niatnya:
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillaahi ta’alaa.”
Makna dari puasa arafah dapat dikaitkan dengan dua hadis sahih. Riwayat Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa di hari arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang.
Sementara itu, hadis lain yang diriwayatkan Imam Muslim menyebutkan jika hari arafah merupakan afdhal al-ayyam, yakni hari yang paling utama:
“Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari arafah.”
Memaknai niat dan doa puasa Idul Adha tentu akan memberikan tambahan hikmah bagi kamu yang menjalankan ibadah-ibadah sunnah di bulan Dzulhijah. Untuk menyempurnakan ibadah di bulan istimewa ini, kamu juga bisa berqurban dengan cara yang lebih mudah dan praktis melalui Kitabisa.
Mari berbagi kebahagiaan dengan menunaikan qurban yang lebih praktis lewat Kitabisa. Yuk, salurkan qurbanmu sekarang juga!