Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Kejang?

Kejang merupakan gangguan aktivitas listrik di dalam otak. Sebagian besar masyarakat masih menganggap gejala kondisi ini ditandai dengan tubuh yang bergetar tak terkendali disertai hilangnya kesadaran. Padahal, ada beberapa situasi ketika gejala kekejangan hanya berupa pandangan mata kosong. Gangguan ini menandakan kondisi tertentu yang memengaruhi fungsi otak atau adanya penyakit pada otak.

Mengapa seseorang bisa mengalaminya? Lalu, bagaimana cara mencegah gangguan kesehatan ini? Simak jawabannya dalam pembahasan berikut.

 

Apa Penyebabnya?

Otak memiliki sel-sel saraf atau neuron yang mampu mengirim, membuat, dan menerima impuls listrik yang berfungsi sebagai komunikator antarsel saraf otak. Hambatan apa pun yang menghalangi jalur komunikasi tersebut akan memicu gangguan listrik secara tiba-tiba dan tak terkendali. Faktor penyebab paling umum dari kekejangan ialah epilepsi. Namun, tidak semua orang yang mengalaminya memiliki penyakit epilepsi.

Beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebabnya, yakni:

  • AIDS, radang otak oleh virus, meningitis, dan infeksi parasit otak.
  • Kelainan genetik.
  • Kelainan metabolisme dan perkembangan, misalnya autisme, lumpuh otak, neurofibromatosis, atau sindrom Landau-Kleffner.
  • Kekebalan terhadap obat-obatan.
  • Ketergantungan pada alkohol.
  • Gangguan elektrolit.
  • Kerusakan otak akibat alkohol, Alzheimer, dan tumor otak.
  • Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia.
  • Demam tinggi.
  • Preeklamsia.
  • Penyakit jantung.
  • Gigitan hewan berbisa.
  • Gagal hati atau gagal ginjal.
  • Tidur kurang cukup, perubahan hormon, dan stres.
  • Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol.
  • Sengatan listrik.
  • Pembatasan jumlah oksigen akibat stroke dan secara tak sengaja membuat koneksi saraf menjadi abnormal.
  • Paparan zat-zat beracun seperti karbon monoksida, timbal, overdosis antidepresan, dan narkoba.
  • Cedera kepala yang mengakibatkan pendarahan pada otak.

Ada kalanya penyebab kekejangan tak dapat diketahui. Kondisi seperti ini disebut kejang idiopatik. Kebanyakan kasus kekejangan bisa berhenti dengan sendirinya. Namun, seseorang yang mengalaminya berisiko cedera atau terluka. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat agar memastikan keselamatan penderitanya.

 

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kejang dapat dicegah dengan beberapa cara. Misalnya, mencukupi kebutuhan tidur, hindari melihat cahaya yang terlalu terang, jangan bermain gim video terlalu lama, dan hindari konsumsi narkoba. Bagi penderita diabetes, sebaiknya rutin mengawasi kadar gula darah secara ketat. 

Adapun beberapa cara menghindari kekejangan yang dipicu oleh makanan. Setiap orang memiliki makanan pemicu kekejangan yang berbeda-beda. Usahakan untuk menghindari konsumsi yang tidak wajar pada makanan-makanan pemicunya. Contohnya adalah gluten pada produk-produk serealia, seperti gandum, pasta, dan roti. Selain itu, olahan kedelai, olahan susu, dan gula olahan juga perlu dihindari.

Jangan pula mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap rasa buatan. Zat ini mampu merangsang sel-sel otak supaya bekerja lebih cepat dan memicu kelelahan. Sama seperti penyedap rasa, pemanis buatan bisa membuat sel-sel saraf bekerja secara berlebihan dan mengganggu sistem saraf.

Berikutnya, hindari karagenan atau karbohidrat kompleks. Zat ini bisa menyebabkan iritasi usus, gangguan gula darah, dan peradangan. Karagenan berasal dari rumput laut merah dan umumnya ditambahkan ke dalam produk minuman agar bahan-bahannya tak terpisah. Kamu dapat menemukannya dalam produk olahan susu dan minuman bernutrisi.

 

Demikian uraian tentang penyebab seseorang bisa mengalami kejang dan beberapa cara untuk mencegahnya. Pada beberapa kasus, gangguan ini bisa mengakibatkan cedera yang berbahaya. Jika mengalami gejala-gejalanya, segera periksakan dirimu ke dokter. Dokter akan mendiagnosis pasien berdasarkan tanda-tanda yang dialami atau keterangan orang lain yang melihat kejadian tersebut.


Kamu bisa bantu mereka yang sedang berjuang dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan

Facebook
Twitter
LinkedIn