Setiap tanggal 10 Dzulhijah, setiap umat muslim yang mampu disyariatkan untuk berqurban. Hal tersebut merujuk pada salah satu ayat Quran yaitu Al Hajj 36 yang artinya:
“Dan telah kami jadikan untuk kamu unta-unta sebagai syiar Allah. Kamu banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.”
Secara syariat dan beberapa kesepakatan ulama, hukum berqurban adalah sunnah muakkad. Artinya ketika dilakukan akan mendapat pahala dan jika tidak pun tidak apa-apa. Dalam bebera literatur menyebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkurba sedangkan beberapa sahabat dan tabiin ada yang tidak.
Hal ini menunjukkan bahwa bagi Rasulullah pun qurban tidak wajib. Hal ini pula yang menjadi rujukan Imam Syafii bahwa berqurban bukanlah kewajiban, tetapi bagi yang mampu, sebaiknya melakukan. Sama seperti ibadah lainnya, ada beberapa ketentuan qurban Idul Adha dan syarat syariat yang harus dipenuhi saat seseorang memutuskan untuk berqurban, di antaranya:
Jenis Hewan Qurban
Menurut syariat, hewan yang diperbolehkan untuk disembelih saat Idul Adha adalah hewan ternak. Hewan ternak yang digunakan pun bukan semua jenis, tetapi beberapa yaitu, kambing, domba, sapi, dan unta. Dalam beberapa kasus, kerbau juga diperkenankan untuk disembelih saat berqurban.
Sedangkan untuk jumlah, tidak ada satu keterangan atau riwayat yang pernah menyebutkan secara spesifik berapa jumlah hewan ternak yang akan diqurbankan. Tidak ada batasan dalam jumlah hewan yang akan diqurbankan. Jadi apabila mampu berqurban banyak pun diperbolehkan selama sesuai dengan kemampuan.
Ketentuan Jumlah Orang dalam Berqurban
Berdasarkan salah satu hadis yang artinya,
“Kami menyembelih hewan pada saat Hudaibiyah bersama Rasulullah SAW. Satu ekor badanah (unta) untuk tujuh orang dan satu ekor sapi untuk tujuh orang.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzy)
dapat disimpulkan, bahwa jika kamu ingin berqurban sapi atau unta, maka belilah satu ekor yang akan digunakan untuk berqurban bagi 7 orang. Lalu, bagaimana dengan jumlah kambing? Meskipun di atas tidak ada keterangan tentang berapa ketentuan qurban Idul Adha dalam jumlah kambing atau domba, sebagian ulama bersepakat bahwa kambing hanya boleh disembelih atas nama satu orang saja.
Baca juga:
Pengertian dan Tata Cara Qurban Idul Adha
Keutamaan Ibadah Puasa Sebelum Idul Adha
Ketentuan Menyembelih Hewan Qurban
Jangankan jumlah dan jenis hewan qurban, cara penyembelihannya pun telah diatur secara syariat. Setidaknya ada beberapa ketentuan penyembelihan yang harus dipenuhi, yaitu:
- Niat karena Allah
- Saat menyembelih menyebut nama Allah
- Menyembelih menggunakan pisau tajam
- Menyembelih tepat di kerongkongan atau leher
- Penyembelihan harus dilakukan seorang Muslim
- Menunggu hewan sampai mati sempurna sebelum dikuliti agar tidak menyiksa
- Hewan yang disembelih harus terputus urat lehernya, yaitu, jalan nafas, jalan makanan, dan wadajain (dua urat nadi dan syaraf).
Ketentuan Sebelum Berqurban
Bagi yang berqurban, sebelum masuk 10 Dzulhijah disarankan untuk tidak memotong rambut dan kuku. Hal ini dibahas dalam sebuah hadis sahih yang artinya,
“Apabila kalian melihat hilal bulan Dzulhijah dan salah seorang di antara kalian hendak menyembelih, maka hendaknya dia menahan (tidak memotong rambut dan kuku).” (HR. Muslim)
Ketentuan Waktu Berqurban
Waktu pelaksanaan qurban berdasrkan syariat adalah setelah dilaksanakannya salat Idul Adha. Pembahasan tentang hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya,
“Barang siapa menyembelih sebelum salat, hendaklah menyembelih sekali lagi sebagai gantinya, dan siapa yang belum menyembelih hingga kami selesai salat, maka menyembelihlah dengan bismillah.”
Kamu bisa membeli kambing qurban dengan harga terjangkau di Kitabisa. Yuk, qurban sekarang dengan klik gambar di bawah ini!
