Tak Hanya Anak-anak, Cerebral Palsy Juga Bisa Menyerang Orang Dewasa

Cerebral Palsy atau yang lebih dikenal dengan kelumpuhan otak merupakan disabilitas fisik yang mempengaruhi gerakan dan postur. Ini adalah disabilitas fisik yang paling umum terjadi di masa pertumbuhan anak. Salah satu contoh kasus tentang cerebral palsy di Indonesia ini dialami oleh seorang anak dari ibu Aditia Nurmala yang bernama Kenzie.

 

Awal Perjalanan Kenzie dengan Cerebral Palsy

cerebral palsy pada orang dewasa

Dalam kurun waktu 5 hari setelah Kenzie terlahir di dunia, ia sudah dinyatakan terkena kernictus atau kuning berlebih yang mempengaruhi sarafnya dan menghambat tumbuh kembangnya. Dokter anak yang menangani Kenzie saat kuning pun menyatakan bahwa ada kemungkinan jika Kenzie terkena gangguan kelumpuhan otak atau cerebral palsy. Dokter juga menyarankan agar tumbuh kembang Kenzie harus selalu diawasi. Sejak saat itu Kenzie rutin untuk kontrol tumbuh kembangnya setiap bulan.

Namun, setelah usia Kenzie menginjak 9 bulan, Kenzie hanya bisa tengkurap. Setelah berumur 1 tahun, Kenzie pun harus mulai melakukan fisioterapi sejak dini. Setelah diperiksa lebih lanjut, Dokter pun mendiagnosa Kenzie dengan cerebral palsy. Kenzie juga mengalami gangguan lain seperti mikrosefali, gangguan pendengaran SNHL, sindrom rubella, dan laringomalasia.

 

Kondisi Kenzie Saat Ini

Saat ini Kenzie sudah beranjak 2 tahun, tetapi untuk duduk masih belum stabil bahkan memegang botol susu sendiri saja masih harus banyak belajar. Sejak bayi Kenzie juga sudah didiagnosa alergi susu sapi sehingga susu untuk Kenzie dialihkan dengan susu soya. Namun, susu soya belum mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya sehingga Kenzie dianjurkan untuk mengkonsumsi susu neocate.

Kenzie sangat rentan terkena sakit panas, batuk dan pilek sampai pernah dirawat karena penyakit tersebut, dan Kenzie juga mempunyai riwayat pneumonia. Jika nutrisi Kenzie terpenuhi dengan mengkonsumsi susu neocate, diharapkan juga hal tersebut dapat menambah daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik karena setiap kali Kenzie sakit akan mengalami kemunduran dalam perkembangannya juga.

Kenzie adalah salah satu contoh kasus cerebral palsy yang ada di Indonesia. Gangguan seperti cerebral palsy ini juga dapat dialami orang dewasa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cerebral palsy ini berikut merupakan penyebab serta beberapa kesulitan yang dialami oleh orang dewasa dengan cerebral palsy.

 

Apa Penyebab Cerebral Palsy?

cerebral palsy pada orang dewasa

Cerebral Palsy merupakan salah satu gangguan permanen yang mempengaruhi pergerakan normal di berbagai area dalam tubuh. 17 orang dengan Cerebral Palsy tersebar di seluruh dunia. Orang dengan Cerebral Palsy sering memiliki kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak, seperti gangguan masalah penglihatan dan pendengaran, gangguan intelektual atau kejang.

Kondisi kelumpuhan otak ini umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan Cerebral Palsy ini, tetapi kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor berikut:

  • Mutasi pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak.
  • Infeksi saat hamil yang menular pada janin, seperti: cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma dan infeksi cytomegalovirus.
  • Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi selama proses persalinan
  • Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
  • Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus)
  • Peradangan pada otak atau selaput otak bayi
  • Trauma seperti cedera pada bayi dari kecelakaan atau terjatuh.

 

Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

cerebral palsy pada orang dewasa

Tidak hanya pada menyerang anak-anak seperti kasus Kenzie, cerebral palsy pada orang dewasa juga bisa terjadi.  Gangguan seperti cerebral palsy ini bersifat non-progressive yang berarti seiring bertambahnya umur para individu dengan gangguan ini tidak akan membuat keadaan mereka memburuk. Namun, ada beberapa hal yang dapat mengganggu kesehatan mereka secara keseluruhan. Dua diantaranya adalah gangguan motorik dan intelektual. Berikut merupakan beberapa kesulitan yang paling umum dialami oleh orang dewasa dengan Cerebral Palsy, diantaranya:

  • Penuaan dini
  • Gangguan berjalan dan menelan
  • Post-impairment syndrome
  • Kondisi kesehatan mental atau jiwa
  • Kesulitan di tempat kerja

Itulah kisah Kenzie serta hal yang berkaitan dengan gangguan Cerebral Palsy yang perlu kamu ketahui. Mengingat tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan beberapa terapi seperti fisioterapi, terapi okupasi, dan lain sebagainya.

Ditulis Oleh: Ray


Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan

 

Facebook
Twitter
LinkedIn