Leukimia atau kanker darah merupakan salah satu penyakit serius yang paling banyak menyerang anak-anak. Bahkan, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak tiga per empat dari kasus leukimia yang terjadi di Indonesia ditemukan pada anak-anak.
Leukimia terjadi karena sumsum tulang memproduksi banyak sel darah putih abnormal dan mengganggu sel-sel darah yang normal. Akibatnya, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
Sayangnya, meskipun merupakan penyakit yang berbahaya, leukimia seringkali tidak terdeteksi secara dini. Banyak orang tua mengabaikan gejala leukimia yang dialami anaknya karena menganggap hal tersebut hanyalah gangguan kesehatan ringan. Padahal, leukimia pada anak justru diawali dengan gejala-gejala yang ringan yang sering diabaikan seperti berikut ini.
-
Mudah Memar dan Berdarah
Mudah memar dan berdarah merupakan salah satu gejala leukimia pada anak yang paling mudah dikenali. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan trombosit, sel darah yang membantu proses pembekuan darah. Tak jarang, muncul bintik-bintik merah pada kulit atau yang biasa disebut petachie karena terjadi pendarahan ringan di dalam tubuh.
Baca juga:
Jenis-jenis Leukimia dan Beberapa Terapi yang Disarankan Bagi Penderita Leukimia
7 Gejala Leukimia yang Perlu Kamu Waspadai
-
Sesak Napas
Anak yang mengalami leukimia biasanya juga akan mengeluhkan sesak napas. Hal ini terjadi karena sel-sel leukimia biasanya berkumpul dan menggumpal di sekitar thymus, kelenjar yang terdapat di pangkal leher.
-
Nafsu Makan Berkurang dan Mengeluhkan Sakit di Bagian Perut
Orang tua sebaiknya juga tidak abai ketika anak tidak nafsu makan dan mengeluhkan sakit di bagian perut. Pasalnya, bisa jadi hal itu merupakan salah satu gejala leukimia pada anak. Rasa sakit di bagian perut juga kerap terjadi karena sel-sel leukimia berkumpul di daerah limpa, hati, atau ginjal.
-
Mudah Mengalami Infeksi
Karena fungsi sel darah putih terganggu, akibatnya kekebalan tubuh akan menurun dan rentan mengalami infeksi. Anak yang mengalami leukimia biasanya akan lebih sering demam atau terserang virus berkepanjangan. Orang tua mungkin akan sulit membedakan demam karena leukimia atau demam yang disebabkan karena masalah kesehatan ringan. Namun, demam akibat leukimia biasanya lebih dari 38 derajat celcius dan berlangsung cukup lama.
-
Pembengkakan di Beberapa Area Tubuh
Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu gejala leukimia pada anak yang cukup mudah dikenali. Di dalam tubuh, kelenjar getah bening berfungsi untuk menyaring darah. Namun, sel-sel leukimia biasanya terakumulasi di kelenjar tersebut sehingga terjadi pembengkakan di beberapa area tubuh seperti dada, ketiak, atau pangkal paha.
Baca juga:
Berapa Lama Harapan Hidup Penderita Leukimia Stadium 2?
Kemoterapi jadi Solusi Pengobatan Kanker
-
Nyeri pada Tulang dan Sendi
Pada penderita leukimia, sel-sel darah terbentuk dengan cepat di sumsum tulang sehingga menyebabkan kepadatan sel darah berlebih. Penumpukan sel darah ini biasanya akan menyebabkan anak mengalami nyeri pada tulang dan sendi. Beberapa kerap juga mengeluhkan rasa sakit di punggung bagian bawah.
-
Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah. Kondisi ini terjadi karena sel-sel darah putih abnormal terus terbentuk dan mengganggu pertumbuhan sel-sel darah yang sehat. Akibatnya, anak-anak dengan leukimia umumnya akan mengalami anemia yang ditandai dengan lemas, mudah lelah, pucat, serta sesak napas.
Jadi, itulah beberapa gejala leukimia pada anak yang perlu diwaspadai. Pastikan untuk lebih aware lagi dengan penyakit ini dan perhatikan apabila ada keluarga atau orang-orang terdekatmu yang mengalami gejala-gejala di atas.
Kamu juga bisa bantu teman atau keluarga yang sedang membutuhkan bantuan biaya pengobatan medis dengan cara donasi di Kitabisa. ada banyak orang yang sedang berjuang melawan penyakit mematikan ini dan membutuhkan bantuan kamu. Ayo berdonasi!